Selasa, 22 Januari 2013

Perkembangan hindu budha di asia tenggara kecuali indonesia


Perkembangan hindu budha di asia tenggara kecuali indonesia

Selama abad pertama Masehi, perdagangan di Jalur Sutra yang melalui darat cenderung dibatasi oleh kenaikan kekaisaran Parthia di Timur Tengah, sebuah bebuyutan Kekaisaran Romawi yang belum hancur. Sementara itu kala itu bersamaan dengan waktu di mana orang Roma sedang menjadi sangat kaya dan permintaan mereka untuk kemewahan Asia naik.
Permintaan ini menghidupkan lagi hubungan laut di antara Laut Tengah dan Tiongkok, dengan India sebagai perantara terpilih. Dari waktu itu, lewat hubungan perdagangan, koloni-koloni dagang, dan bahkan intervensi politik, India memulai dengan kuat pengaruhnya di Asia Tenggara. Rute dagang menghubungkan India dengan selatan Burma, pusat dan selatan Siam, Kamboja dan selatan Vietnam, dan banyak pemukiman pesisir didirikan di sana.
Lebih dari seribu tahun, pengaruh India merupakan faktor utama yang membawa persatuan budaya di antara banyak negara yang berbeda-beda di kawasan ini. Bahasa Pali dan bahasa Sanskerta serta aksara India bersama dengan Theravada, Mahayana, Brahmanisme, dan agama Hindu, disebarkan secara langsung melalui teks-teks kesusastraan India seperti Ramayana dan Mahabharata.
Dari abad ke-5 sampai abad ke-13, Asia Tenggara memiliki kerajaan-kerajaan dan bahkan kekaisaran yang kuat dan berkuasa dan menjadi aktif dalam pengembangan arsitektur dan seni Buddha. Pengaruh utama Buddha berasal dari anakbenua India, sehingga negara-negara di sini menganut aliran Mahayana. Sri Wijaya di selatan dan kerajaan Khmer di utara saling berusaha menjadi yang paling berkuasa dan kesenian mereka mencermikan pantheon Bodhisattva Mahayana yang sangat kaya.

Kerajaan Khmer (abad ke-9–abad ke-13)

Kelak, dari abad ke-9 sampai abad ke-13, aliran Mahayana dan Kerajaan Khmer Hindu menguasai bagian terbesar semenanjung Asia Tenggara. Di bawah Khmer, lebih dari 900 candi dibangun di Kamboja dan di negara tetangga Thailand. Angkor di pusat perkembangan ini, dengan kompleks candi dan pengaturan perkotaan dapat menyangga sekitar satu juta orang penduduk perkotaan.
Seorang di antara raja Khmer yang istimewa, Jayavarman VII (1181–1219), membangun bangunan terbesar Buddha di Bayon dan Angkor Thom. Mengikuti hancurnya Buddhisme di India daratan selama abad ke-11, Mahayana ditolak di Asia Tenggara, diganti dengan Theravada dari Sri Langka.

Kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggara

Penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan antara India dan Cina ratusan tahun sebelum Masehi. Asia Tenggara menempati posisi strategis karena perjalanan darat dan laut antara India dan Cina akan melewati kawasan itu. Hubungan perdagangan berlangsung sejak akhir zaman perunggu. Bukti tertua terdapat di Ban Don Ta Phet, Thailand.
Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha di Asia Tenggara mengubah pola kehidupan masyarakat di kawasan itu, terutama dalam kehidupan politik, agama, dan sosial. Kehidupan politik mencakup pemerintahan dan pengaturan masyarakat. Kehidupan beragama tercermin dari corak kepercayaan dan tata ibadah. Kehidupan sosial mencakup penataan kelompok dalam masyarakat.
Dalam Hindu-Buddha, kedudukan raja amat sakral sehingga tidak bisa disamakan dengan manusia biasa. Raja sudah ditentukan oleh dewa, bahkan raja dapat ditempatkan sebagai anak atau penjelmaan dewa. Kedudukan raja dalam Hindusime diungkapkan dengan istilah devaraja (raja yang menjadi dewa). Dalam Buddhisme raja diungkapkan sebagai cakravartin (penguasa alam semesta).

Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Asia Tenggara

Funan - sekarang Kampuchea, berpusat di Oc-eo - tenggara Pnom Penh (100 - 613 SM)
Pusat perdagangan di tengah jalur niaga India dan Cina.
Chenia - sekarang Kampuchea, berpusat di Vyadapura - propinsi Kompong Thom (550 - 800 M)
Sempat mendapat serangan dari kerajaan Syailendra (Jawa) sehingga pusat kerajaan pindah ke pedalaman.
Champa - sekarang Vetnam, berpusat di Indrapura - propinsi Quang Nam (600 -900 M)
Merebut sebagian wilayah Chenla sehingga mencakup Laos dan Kampuchea.
Dvaravati - sekarang Thailand, berpusat di Nakhon Pathon - timur laut Bangkok (600 - 1000 M)
Berada di bawah kekuasaan kerajaan Khmer.
Khmer - sekarang Kampuchea, berpusat di Angkor - utara Pnom Penh (800 - 1200 M)
Meliputi Myanmar dan Indocina.
Bagan - sekarang Myanmar, berpusat di Bagan - utara Yangoon (1000 - 1200 M)
Runtuh oleh serangan pasukan Mongol dibawah pimpinan Kubilai Khan.
Kerajaan Champa (bahasa Vietnam: Chiêm Thành) adalah kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam tengah dan selatan, diperkirakan antara abad ke-7 sampai dengan 1832. Sebelum Champa, terdapat kerajaan yang dinamakan Lin-yi (Lam Ap), yang didirikan sejak 192, namun hubungan antara Lin-yi dan Campa masih belum jelas. Komunitas masyarakat Champa, saat ini masih terdapat di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Pulau Hainan (Tiongkok). Bahasa Champa termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
w
a
z
o
N
a
n
e
R
Batman Begins - Help Select