Kamis, 28 Februari 2013

Rumah Joglo


Rumah Joglo
Tak hanya megah, indah, sarat makna dan nilai-nilai sosiokultural, arsitektur bangunan joglo juga dapat meredam gempa. Bagaimana desainnya?
Sebuah bangunan joglo yang menimbulkan interpretasi arsitektur Jawa mencerminkan ketenangan, hadir di antara bangunan- bangunan yang beraneka ragam. Interpretasi ini memiliki ciri pemakaian konstruksi atap yang kokoh dan bentuk lengkung-lengkungan di ruang per ruang.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni bangunan tradisional.
Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah adat Kudus terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau tumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo yang seperti itu, selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga sebagai tumpuan atap rumah agar atap rumah bisa berbentuk pencu.
Konstruksi Rumah Joglo
Pada arsitektur bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekadar pemahaman seni konstruksi rumah, juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini.
Pada bagian pintu masuk memiliki tiga buah pintu, yakni pintu utama di tengah dan pintu kedua yang berada di samping kiri dan kanan pintu utama. Ketiga bagian pintu tersebut memiliki makna simbolis bahwa kupu tarung yang berada di tengah untuk keluarga besar, sementara dua pintu di samping kanan dan kiri untuk besan.
Pada ruang bagian dalam yang disebut gedongan dijadikan sebagai mihrab, tempat Imam memimpin salat yang dikaitkan dengan makna simbolis sebagai tempat yang disucikan, sakral, dan dikeramatkan. Gedongan juga merangkap sebagai tempat tidur utama yang dihormati dan pada waktuwaktu tertentu dijadikan sebagai ruang tidur pengantin bagi anak-anaknya.
Keindahan Rumah Joglo
Ruang depan yang disebut jaga satru disediakan untuk umat dan terbagi menjadi dua bagian, sebelah kiri untuk jamaah wanita dan sebelah kanan untuk jamaah pria. Masih pada ruang jaga satru di depan pintu masuk terdapat satu tiang di tengah ruang yang disebut tiang keseimbangan atau soko geder, selain sebagai simbol kepemilikan rumah, tiang tersebut juga berfungsi sebagai pertanda atau tonggak untuk mengingatkan pada penghuni tentang keesaan Tuhan.
Begitu juga di ruang dalam terdapat empat tiang utama yang disebut soko guru melambangkan empat hakikat kesempurnaan hidup dan juga ditafsirkan sebagi hakikat dari sifat manusia.
“Untuk membedakan status sosial pemilik rumah, kehadiran bentangan dan tiang penyangga dengan atap bersusun yang biasanya dibiarkan menyerupai warna aslinya menjadi ciri khas dari kehadiran sebuah pendopo dalam rumah dengan gaya ini,” tutur Zulfikar Latief, pemilik galeri Rumah Jawa, yang menyediakan rumah adat joglo dan furnitur etniknya.
Kesan yang akan timbul dari arsitektur bangunan tradisional joglo sering kali terasa antik dan kuno, hal ini timbul melalui kehadiran perabot hingga pernak-pernik pendukung bernuansa lawas yang dibiarkan apa adanya. Namun, dalam penataan hunian bergaya ini tidak ada salahnya bila dikombinasikan dengan gaya modern maupun minimalis.


Seni Budaya


Seni Budaya

I.        PENGETAHUAN DASAR BUDAYA DAN SENI
Sebelum mengenal seni lebih jauh, perlu memahami pengertian seni budaya dengan benar. Istilah atau nama mata pelajaran “Seni Budaya”, memang dapat membingungkan pemahaman kita karena seni itu sendiri merupakan bagian dari budaya seperti ilmu-ilmu atau mata pelajaran lainnya..Namun makna yang dimaksudkan pada istilah tersebut adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk seni sebagai salah satu hasil cipta, rasa dan karsa manusia atau yang dapat disebut dengan istilah “budaya”.
 Ruang lingkup yang dipelajari pada materi ini adalah seni yang berkembang pada tingkat lokal (daerah), nasional serta internasional sebagai salah satu keanekaragaman budaya yang berkembang di Indonesia.  Untuk lebih jelasnya cermati materi berikut ini
 A.  Pengertian Budaya
Istilah “budaya” berasal dari kata budi dan daya. Budi berarti akal, pikiran atau nalar dan daya berarti usaha, upaya atau ikhtiar. Ada juga yang menafsirkan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk “budi-daya” yang berarti daya dari budi, yaitu kekuatan dari akal yang berupa cipta (pikiran), rasa (perasaan) dan karsa (kehendak). Berdasarkan pengertian tersebut maka arti kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa.
Menurut pendapat Koencaraningrat ada tiga wujud budaya, yaitu : 
1.    Wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.    Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
3.    Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Dari ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas wujud kebudayaan yang ke tiga akan  banyak dibahas dalam materi ini. Wujud kebudayaan yang berupa kebendaan atau hasil karya manusia dapat berupa peralatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta berupa hasil-hasil karya manusia lainnya diantaranya adalah benda-benda seni atau yang biasa disebut dengan istilah kesenian. Jadi seni atau kesenian merupakan salah satu bentuk atau wujud serta hasil dari kebudayaan. 
B.  Pengertian Seni 
Secara umum kesenian merupakan salah satu kebutuhan manusia selain kebutuhan pokok lainnya. Seni merupakan salah satu kebutuhan psikis manusia yang secara sadar maupun tidak sadar sebenarnya sering melakukan dan sering bertatapan dengan seni. Kegiatan seni dilakukan manusia melalui perasaannya, yaitu rasa indah. Jadi seni identik dengan rasa indah. Selain itu seni banyak memasuki di berbagai sisi kehidupan manusia, seperti :
1.    Bidang keagamaan, kita kenal seni baca Al-Qur’an, seni kaligrafi, dan sebagainya.
2.    Bidang sosial, kita kenal berbagai bentuk kesenian dalam fungsi nilai-nilai sosial seperti berbagai jenis tari tarian, lagu-lagu pop, dangdut, mode pakaian dan sebagainya.
3.    Bidang kehidupan ekonomi, yaitu seni yang dapat digunakan sebagai salah satu alat perdagangan, seperti gambar reklame, iklan, benda kerajinan, dan sejenisnya.
4.    Bidang ilmu pengetahuan, seperti koleksi barang-barang seni dan media-media seni lainnya.
5.    Bidang murni kesenian, misalnya puisi, musik, lukisan dan masih banyak lagi di berbagai bidang lainnya.
Sebagai  gambaran berikut ini merupakan pengertian (definisi)  seni menurut para ahli dan sumber lainnya, antara lain : 
1.    Ki Hajar Dewantara.
Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia. Dari pengertian di  atas jelas bahwa yang dimaksud dengan seni adalah hal-hal yang indah-indah saja. Sesuatu yang indah adalah yang tidak bertentangan dengan moral dan etika
2.    Ensiklopedia Indonesia 
Apa yang disebut dengan kesenian itu meliputi penciptaan dari segala macam hal atau benda dan karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarnya. 
3.    Popo Iskandar
Seni adalah alat pengutaraan konkrit suara batin si pencipta dalam kesadaran hidup berkelompok (sosial) 
4.    Akhdiyat Kartamiharja.
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang mererfleksikan realitas dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rahasia penerimanya.  Dengan demikian seni memiliki beberapa aspek, antara lain : 
a.    Aspek ke dalam, yaitu kegiatan rohani si pencipta (daya cipta)
b.    Aspek ke luar, yaitu efek terhadap si penerima (pengaruh hasil karya)
Dari berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa dari waktu kewaktu seni mengalami perkembangan, sejalan dengan perkembangan hidup manusia, maka hingga sampai saat ini belum ada pengertian seni secara baku. Seni yang selalu berkembang setiap waktu banyak memunculkan berbagai macam pengertian (definisi) menurut pandapatnya masing-masing sesuai perkembangan pada jamannya.
Namun demikian pada dasarnya bahwa seni merupakan salah satu hasil karya manusia yang diungkapkan melalui batin atau perasaannya secara indah dengan berbagai media, sehingga melahirkan berbagai macam bentuk seni yang dapat dinikmati baik melalui pendengaran (audio), penglihatan (visual) atau baik melalui pendengaran maupun penglihatan. 
Sumber keindahan (seni) yang ada di dunia ini adalah Allah, karena Allah Maha Indah. Semua keindahan yang ada di langit dan bumi serta isi-Nya  merupakan ujian bagi manusia. Apakah manusia mampu mensyukuri apa sebaliknya. Manusia tidak dapat menciptakan keindahan tersebut, tetapi manusia hanya mampu mengelola keindahan melalui perbuatan dengan membuat hasil karya dengan media yang sudah disediakan oleh Allah. Hasil karya yang indah tersebut menurut batasan manusia, disebut dengan istilah seni.
Dengan tidak disadari manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan akan seni (keindahan). Sifat manusia yang selalu ingin mengungkapkan jati dirinya, karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup yang bermoral, berselera, berakal dan berperasaan. Seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Seni merupakan salah satu bagian dari budaya sebagai bentuk ungkapan perasaan manusia.
C.  Aspek-aspek Materi Seni Budaya
Materi seni budaya dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek bidang mata pelajaran, sebagai berikut : 
a.    Seni rupa
Pendidikan seni rupa adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang konsep-konsep dan nilai-nilai seni serta me-ngembangkan ketrampilan untuk  menghasilkan karya seni yang dapat dinikmati secara visual, melalui indra penglihatan. Nilai-nilai karya seni rupa dapat diwujudkan melalui bahasa rupa, yaitu garis, bidang dan warna. Contoh : gambar, lukisan, hasil karya seni kriya (kerajinan) dan sebagainya.
b.    Seni musik
Materi pendidikan seni musik meliputi pengembangan olah vokal dan teknik penggunaan berbagai macam alat-alat musik. Jadi hasil karya seni musik  diungkapkan melalui bunyi dan suara. Dapat dinikmati melalui media pendengaran (auditory art). Contohnya : olah vokal dan permainan alat-alat musik.
c.    Seni tari
Seni tari atau seni gerak mempelajari tentang gerak olah tubuh yang diwujudkan melalui dialog dan acting. Karya ini dapat dinikmati melalui penglihatan dan pendengaran (auditory visual art). Contoh: sendratari, tari tor-tor dan tarian tradsisional maupun kreasi baru lainnya.
d.    Seni teater 
Seni teater termasuk jenis seni pertunjukan, yaitu perpaduan antara unsur musik, tari dan peran. Hasil karya seni teater ditampilkan atau diwujudkan  melalui dialog dan acting. Karya ini dapat dinikmati melalui penglihatan dan pendengaran (auditory visual art). Sebagai contoh, antara lain opera, sendratari, berbagai jenis drama tradisional dan modern.
II.     MENGIDENTIFIKASI JENIS KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH SETEMPAT
Tujuan mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan adalah untuk mengenal lebih dekat tentang karya seni rupa terapan, baik dari segi jenis, bentuk, media, corak maupun ciri khasnya. Sebelum mempelajari lebih jauh tentang karya seni rupa terapan  perlu memahami terlebih dahulu pengetahuan tentang seni rupa.
A.        Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah wujud hasil karya manusia yang dapat dinikmati melalui indara penglihatan (visual). Secara garis besar seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terap.
1.        Seni rupa murni
Seni murni merupakan istilah untuk menandai bahwa karya yang dihasilkan tidak dimaksudkan untuk tujuan praktis atau fungsional, tetapi murni sebagai media ekpresi, seperti seni lukis, seni patung dan seni grafis dengan berbagai teknik beserta paham (aliran) yang dianutnya, seperti realisme, naturalisme, ekpresionisme, surealisme, abstrak dan lain sebagainya.
2.        Seni rupa terap
Seni rupa terap (pakai) sering disebut juga dengan istilah desain” yang berasal dari bahasa Itali designo yang artinya gambar. Dalam perkembangannya desain dimaknai  sebagai art and craft”, yaitu perpaduan antara seni dan ketrampilan. Kata desain dalam dunia seni rupa di Indonesia disamakan dengan kata reka bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan, anggitan, rancangan, rancang bangun, perencanaan dan lain-lain.  Jenis-jenis desain terdiri dari desain arsitektur (bangunan), desain interior (ruang dalam), desain eksterior (ruang luar/ taman), desain tekstil, desain grafis dan desain produk industri (kerajinan).

B.        Mengidentifikasi Jenis Karya Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan selain diartikan sebagai desain, adalah salah satu cabang seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional (fungsi pakai) serta memiliki unsur nilai keindahan. Sebagai salah satu hasil karya seni rupa yang memiliki tujuan praktis/ fungsional tersebut adalah seni kria. Seni kria dapat dimasukkan dalam karya seni pakai atau terapan, karena hasil karya seni kria dirancang dan dibuat untuk tujuan praktis, yaitu digunakan atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti penghias ruangan, cinderamata, assesoris, bahan sandang dan perlengkapan sehari-hari, furniture, dan sebagainya.
 Istilah kria merupakan kata khas asli Indonesia yang berarti keahlian, kepiawaian, kerajinan dan ketekunan. Seni kria (craft) pada umumnya dikenal sebagai karya seni kerajinan.. Namun dalam perkembangan saat ini selain kria sebagai karya seni terapan muncul karya seni kria yang dibuat untuk tujuan ekpresi, karya semacam ini dapat digolongkan  sebagai karya seni murni. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seni kria berdasarkan fungsinya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni kria terapan dan seni kria murni.
Seorang pengrajin atau kriyawan khususnya seni kria terapan dalam membuat benda-benda kerajinan pada umumnya satu konsep karya dapat diproduksi lebih dari satu karya atau banyak karya, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan karya tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh dalam memproduksi seni kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bagian membatik,  mewarna,  merebus batik (melorod),  finishing dan sebagainya. Hasil karya seni kria memiliki ciri khas yang unik dan menarik.
Wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam, memberi inspirasi bagi pengrajin Indonesia untuk memanfaatkannya sebagai media atau bahan untuk berkreasi. Kretifitas para seniman sejak jaman pra-sejarah hingga kini dari generasi kegenerasi dikerjakan secara turun temurun hingga melahirkan karya seni kria yang bersifat kedaerahan yang lazim disebut dengan istilah seni tradisional. Masing-masing daerah memiliki ciri khas yang unik dan menarik sebagi identitas daerah setempat.
C.       Berbagai Jenis Karya Seni Rupa Terapan
Berdasarkan bentuk atau wujudnya jenis karya seni rupa terapan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis karya seni rupa terapan dua dimensi dan jenis karya seni rupa terapan tiga dimensi.
1.      Jenis karya seni rupa terapan dua dimensi
Berdasarkan wujudnya jenis seni rupa terapan dua dimensi adalah jenis seni rupa terapan yang memiliki dua ukuran (dua matra), yaitu panjang dan lebar. Berwujud bidang datar dan ada unsur kedalaman dan ruang namun ha-nya bersifat semu saja, hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik perspektif sebuah garis dan bidang dan pemanfaatan gelap terang dan warna. Wujud karya hanya dapat dinikmati atau dilihat dari satu arah saja. Contohnya berbagai jenis gambar atau desain dan seni kria berbentuk bidang datar seperti hiasan dinding.
2.        Jenis seni rupa terapan tiga dimensi
Jenis karya seni rupa terapan tiga dimensi adalah wujud karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan volume. Berwujud benda utuh dan dapat dilihat da-ri segala arah. Seperti jenis perabot rumah tangga, cendera-mata, benda hias dan sebagainya.
3.    Jenis karya seni rupa terapan berdasarkan bahan yang digunakan
Kemahiran bangsa Indonesia dalam mengerjakan bahan-bahan yang ada di alam seperti kayu, batu, logam dan tanah liat sudah ada sejak jaman dahulu kala. Hal tersebut dapat kita buktikan dari hasil-hasil peninggalannya, seperti tempat tinggal dengan arsitektur kayu, ukiran kayu, bangunan candi dari batu dan batu bata merah, alat-alat rumah tangga dari gerabah, logam serta kayu dan sebagainya. Bahan-bahan alam seperti batu, kayu, bambu, tanah liat, cadas dan berbagai jenis logam dan sebagainya dapat diolah menjadi berbagai jenis karya kerajinan atau seni rupa terapan.
Penggolongan jenis karya seni rupa terapan (hasil karya seni kria) berdasarkan bahan yang digunakan, antara lain :

No.

Jenis bahan yang digunakan

Jenis/ nama karya seni rupa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

bambu
kayu
logam
kulit
batu
rotan
tanah liat
tekstil
dan sebagainya

seni kerajinan bambu
seni kerajinan kayu
seni kerajinan logam
seni kerajinan kulit
seni kerajinan batu
seni kerajinan rotan
seni kerajinan tanah liat
seni kerajinan tekstil

4.    Jenis karya seni rupa terapan berdasarkan teknik yang digunakan
Teknik seni rupa terapan adalah suatu cara melalui keahlian atau ketrampilan seseorang dalam membuat sesuatu hasil karya berupa benda-benda pakai atau benda hias yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari secara praktis dengan menyesuaikan bahan yang digunakan. Banyak berbagai macam teknik yang digunakan dalam membuat hasil karya seni rupa terapan.
Penggolongan seni rupa terapan (hasil karya seni kria) berdasarkan teknik yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut :

No


Bahan yang digunakan


Teknik yang digunakan

Jenis/ nama karya seni rupa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
 7.
8.


kain
kayu
bambu
serat
perak
aluminium
 benang
kaca


batik
ukir/ pahat
anyam
tenun
cor logam
ukir sudetan
 sulam
plakat


seni kerajinan batik
seni kerajinan ukir/pahat
seni kerajinan anyam
seni kerajinan tenun
seni kerajinan cor logam
seni kerajinan ukir sudetan
seni kerajinan sulam
seni  hias kaligrafi

Minggu, 10 Februari 2013

Present Continuous Tense (Bahasa Inggris)


Present Continuous Tense
Understanding Present Continuous Tense
Present continuous tense is a verb form that is used to talk about the action that is taking place now, future plans, or the trend is going. 
Formula of Present Continuous Tense
The formula for the present continuous tense sentences positive, negative, and interrogative sentences following examples are as follows:
type of sentence
Formula
Example of Present Continuous Tense
positive (+)
S + be(am/is/are) + V1-ing/pres. participle
The ship is sailing over the ocean.
He is smiling to you.
negative (-)
S + be(am/is/are) + not + V1-ing/pres. participle
The ship is not sailing over the ocean.
He is not smiling to you.
interogative (?)
be(am/is/are) + S + V1-ing/pres. participle
Is the ship sailing over the ocean?
Is he smiling to you?
Note:
The verb used is Transitive and intransitive. 
Example of Present Continuous Tense
Some examples of present tense with Continuous functions can be seen in the following table
Function
Example ofresent Continuous Tense
Present continuous tense to talk about an action that was happening right now or around now that is not permanent or habitual.
The maid is brushing the bathroom floor.
(Pembantu sedang menyikat lantai kamar mandi.)
I’m driving a car to Bandung.
(Saya sedang mengendarai mobil ke Bandung.)
I’m paying attention to news about Mesuji.
(Saya sedang memperhatikan berita tentang Mesuji.)
He’s learning English in order to be a great guide.
(Dia sedang mempelajari bahasa Inggris dengan tujuan menjadi pemandu wisata yang hebat.)
Present continuous tense to talk about an action that will occur in the future.
I’m spending my holiday on Kuta beach next week.
(Saya sedang menghabiskan liburan di pantai Kuta minggu depan.)
You can’t call me this night. I’m hanging out with my friends over the night.
(Kamu tidak dapat menghubungi saya malam ini. Saya sedang jalan-jalan sama teman-teman spanjang malam.)
Present continuous tense to talk about a situation or trend that is happening, but not permanent.
Today some people are carrying a tablet computer wherever they go.
(Sekarang sebagian orang membawa komputer tablet kemanapun mereka pergi.)
At present, many teenagers are sharing their personal information on the social networks.
(Saat ini banyak remaja membagikan data pribadi mereka di jejaring sosial.)

Present Continuous Tense (Bahasa Indonesia)


Present Continuous Tense
Pengertian Present Continuous Tense
Present continuous tense adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk membicarakan aksi yang sekarang sedang terjadi, rencana dimasa depan, atau tren yang sedang terjadi.

Rumus Present Continuous Tense
Adapun rumus present continuous tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif berikut contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.
Jenis Kalimat
Rumus
Contoh Present Continuous Tense
positif (+)
S + be(am/is/are) + V1-ing/pres. participle
The ship is sailing over the ocean.
He is smiling to you.
negatif (-)
S + be(am/is/are) + not + V1-ing/pres. participle
The ship is not sailing over the ocean.
He is not smiling to you.
interogatif (?)
be(am/is/are) + S + V1-ing/pres. participle
Is the ship sailing over the ocean?
Is he smiling to you?
Catatan:
Kata kerja yang digunakan merupakan transitive dan intransitive.

Contoh Present Continuous Tense
Beberapa contoh present Continuous tense dengan fungsi-fungsinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Fungsi
Contoh Present Continuous Tense
Present continuous tense untuk membicarakan suatu aksi yang sedang tepat terjadi sekarang atau sekitar sekarang yang tidak permanen maupun habitual.
The maid is brushing the bathroom floor.
(Pembantu sedang menyikat lantai kamar mandi.)
I’m driving a car to Bandung.
(Saya sedang mengendarai mobil ke Bandung.)
I’m paying attention to news about Mesuji.
(Saya sedang memperhatikan berita tentang Mesuji.)
He’s learning English in order to be a great guide.
(Dia sedang mempelajari bahasa Inggris dengan tujuan menjadi pemandu wisata yang hebat.)
Present continuous tense untuk membicarakan suatu aksi yang akan terjadi di masa depan.
[present=rencana sekarang, future=realisasi]
I’m spending my holiday on Kuta beach next week.
(Saya sedang menghabiskan liburan di pantai Kuta minggu depan.)
You can’t call me this night. I’m hanging out with my friends over the night.
(Kamu tidak dapat menghubungi saya malam ini. Saya sedang jalan-jalan sama teman-teman spanjang malam.)
Present continuous tense untuk membicarakan tentang situasi atau tren yang sedang terjadi namun tidak permanen.
Today some people are carrying a tablet computer wherever they go.
(Sekarang sebagian orang membawa komputer tablet kemanapun mereka pergi.)
At present, many teenagers are sharing their personal information on the social networks.
(Saat ini banyak remaja membagikan data pribadi mereka di jejaring sosial.)

a
w
a
z
o
N
a
n
e
R
Batman Begins - Help Select