Menurut
saya, perjumpaan dengan Tuhan bukan perjumpaan secara langsung, karena kita
tidak bisa melihat Tuhan yang maha suci. Perjumpaan dengan Tuhan menurut saya
adalah saat dimana kita bisa bersyukur bahkan karena hal kecil sekalipun.
Karena menurut teologi yang saya pahami di gereja saya, kita adalah orang yang
berdosa dan tidak layak menghadap Allah, tetapi karena AnugerahNya, karena
KasihNya yang begitu besar kepada ciptaanNya, Dia telah melayakkan kita untuk
berada di sisiNya. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menjadi layak di
hadapan Allah, bahkan perbuatan baik kita ibarat kain kotor di hadapan Allah.
Maka sudah selayaknya kita bersyukur, memuji, dan memuliakan namaNya.
Misalnya
kita bersyukur karena masih diberi nafas, kita bersyukur diberi kesempatan
untuk melihat sekali lagi ciptaanNya yang indah, bahkan kita bersyukur karena
tim kesangan kita menang, menurut saya itu adalah salah satu bentuk perjumpaan
dengan Tuhan, karena dengan bersyukur bahkan karena hal kecil, kita sudah bisa
dikatakan “berbahagia”.
Bentuk
lain dari perjumpaan dengan Tuhan menurut saya adalah saat kita mendapatkan
semacam bisikan entah darimana yang membuat kita melakukan sesuatu yang
krusial, ya karena memang pada awalnya Tuhan sudah membuat rancangan kehidupan
kita di bumi ini, apa yang kita sudah lakukan, apa yang sedang kita lakukan,
dan apa yang akan kita lakukan. Tuhan sudah membuat “Blueprint” dari kehidupan
manusia, jadi apa yang akan terjadi selanjutnya sudah ada didalam rencana Tuhan,
dan rencana Tuan adalah yang terbaik menurutNya, jangan kita ukur dari ukuran
kita, karena bisa saja apa yang terlihat buruk dimata kita, itu adalah hal yang
sangat baik di mata Tuhan. Misal kita terlambat bangun, bisa saja kalu kita
tidak terlambat bangun, kita mendapat kecelakaan diperjalanan, dan masih banyak
contoh lain.
Bentuk
dari perjumpaan dengan Tuhan yang paling penting menurut saya adalah saat kita
mengalami kejadian yang tidak bisa kita lupakan, kalau saya dari pengalaman
saya, dulu saya lahir dari keluarga kristen, memang hubungan ayah dan ibu saya
sedikit tidak akur, puncaknya akhirnya terjadi saat saya berada di kelas 5 SD,
orangtua saya bercerai dan saya mengikuti ibu saya, tidak lama kemudian, ibu
saya menikah lagi dengan ayah kedua saya yang beragama islam, saya dipaksa
untuk beragama islam juga mengikuti ayah kedua saya. Memang saya menjalaninya
tetapi ada yang mengganjal dala hati kecil saya saat saya menjalani itu. Tetapi
rencana Tuhan memang yang terbaik, disana saya belajar banyak hal, sampai
akhirnya ibu saya kembali bercerai dengan ayah kedua saya dan saya pun kembali
menjadi kristen seperti sedia kala.
Memang
Tuhan merencanakan saya untuk murtad pada saat saya masih SD, meskipun saya
dipaksa, memang di mata manusia itu adalah perbuatan yang tidak terpuji tetapi
Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dari yang bisa kita kira, saya
kembali menjadi kristen dan saya sudah banyak menceritakan hal ini kepada teman
teman saya dan keluarga jauh saya, saya pikir mungkin inilah hal yang tidak
bisa saya lupakan dan saya bersyukur kepada Tuhan karena rencananya yang tidak
terduga dan indah ini.
Jadi
kesimpulan saya perjumpaan dengan Tuhan adalah saat kita mengalami momen dimana
kita merasakan hadirat Tuhan dan pada saat kita mengalami kejadian tak terduga
yang mengingatkan kita kepada kuasaNya yang maha besar.
M.
Fatih / 05111740000069
sumber gambar :
http://jedidiahdave.blogspot.co.id