Minggu, 14 September 2014

Hasil Kebudayaan Zaman Pra Sejarah

Hasil Kebudayaan Zaman Pra Sejarah

1.        Zaman Paleolithikum (Zaman Batu Tua)
·         Kapak Genggam (Chopper) atau Kapak Perimbas.
Kapak genggam ini ditemukan di Pacitan, Parigi (Sulawesi), Gombong, Sukabumi, dan Lahat. Di Ngandong ditemukan batu batu indah yang disebut chalcedon dan alat alat dari tulang (Bone Culture). Alat alat tersebut ditemukan di plestosen atas. Chopper merupakan salah satu jenis kapak genggam yang berfungsi sebagai alat penetak.
·         Flakes (Alat Serpih).
Flakes merupakan alat yang terbuat dari batu pipih yang diasah dan berukuran lenih kecil dari kapak genggam, berfungsi sebagai alat untuk penusuk atau sebagai pisau. Hasil kebudayaan ini banyak ditemukan di wilayah Indonesia terutama Sangiran (Jawa Tengah), dan Cebbenge (Sulawesi Selatan).
·         Alat alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Alat alat dari tulang binatang atau tanduk rusa digunakan untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Juga untuk menangkap ikan.

2.        Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
·         Kapak Sumatera (Pebble)
Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang ini dinamakan pebble. Bentuk pebble dapat dikatakan sudah cukup sempurna dan buatannya agak halus. Hal ini membuktikan bahwa alat alat pada zaman mesolithikum merupakan pengembangan dari alat alatzaman paleolithikum.
·         Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)
Kjokkenmoddinger merupakan istilah yang berasal dari Bahasa Denmark yaitu kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah, jadi kjokkenmoddinger arti sebenarnya adalah sampah dapur. Dalam kenyataan, kjokkenmoddinger adalah timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian kurang lebih 7 Meter dan sudah membatu atau menjadi fosil.
Kjokkenmodinger ditemukan disepanjang pantai timnur sumnatera yakni antara Langsa dan Medan. Dari bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah menetap.
·         Pebble (Kapak Genggam Sumatera)
Tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian dibukit kerang tersebut dan hasilnya banyak menemukan kapak genggam yang ternyata berbeda dengan Chopper (kapak genggam zaman Paleolothikum). Kapak genggam yang ditemukan didalam bukit kerang tersebut dinamakan Pebble atau kapak genggam Sumatera. Bahan bahan untuk membuat kapak tersebut berasal dari batu kali yang dipecah pecah.
·         Hachecourt (Kapak Pendek)
Selain Pebble yang ditemukan didalam bukit kerang juga ditemukan sejenis kapak tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut Hachecourt atau kapak pendek. Cara penggunaannya yaitu dengan menggenggam.
·         Pipisan
Pipisan terdiri dari batu penggiling beserta landasannya. Batu Pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah, bahan cat merah berasal dari tanah merah. Cat merah diperkirakan digunakan untuk keperluan religius dan untuk ilmu sihir.

3.        Neolithikum (Zaman Batu Muda)
·         Pahat Segi Panjang
Daerah asal kebudayaan pahat segi panjang ini meliputi Tiongkok Tengah, daerah Hindia belakang sampai ke daerah Sungai Gangga di India, selanjutnya sebagian besar dari Indonesia, Kepulauan Philiphina Formosa, kepulauan kuril, dan Jepang
·         Kapak Persegi
Kapak persegi ada yang ukurannya besar lazim, da nada yang berukuran kecil. Ukuran besar lazim disebut dengan beliung, fungsinya untuk sebagai cangkul atau pacul. Sedangkan yang ukurannya kecil disebut dengan Tarah atau Tatah, fungsinya untuk sebagai alat pahat atau alat untuk mengerjakan kayu senagaimana lazimnya pahat.Kapak persegi ini ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan
·         Kapak Bahu
Kapak bahu sama seperti kapak persegi, hanya dibagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Kapak bahu ini hanya ditemukan di Minahasa. Fungsi dari kapak bahu ini adalah sebagai cangkul atau pacul.
·         Kapak Lonjong
Kapak lonjong ini banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimber, Leti, Minahasa, dan Serawak. Fungsinya yaitu sebagai pacul atau cangkul.

4.        Megalithikum (Zaman Batu Besar)
·         Menhir
Menhir digunakan sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang.
·         Dolmen atau Stonehenge
Fungsi dari dolmen atau Stonehenge ini adalah sebagai tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang. Adakalanya dibawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dimakan binatang buas, maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
·         Sarkofagus atau Keranda
Sarkofagus yang terbuat dari batu ini, bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Daerah ditemukannya adalah di Bali. Menurut masyarakat Bali, sarkofagus memiliki kekuatan magis atau gaib. Sarkofagus berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.
·         Kubur Batu atau Peti Mati
Kubur batu atau peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing masing papan batunya lepas satu sama lain. Kubur batu ini berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.
·         Punden Berundak
Punden Berundak digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
·         Arca Batu
Arca batu ini adalah patung patung dari batu yang berbentuk manusia atau binatang. Bentuk binatangnya antara lain, harimau, gajah, kerbau, dan monyet. Sedangkan arca yang berbentuk manusia ini bersifat dinamis. Maksudnya wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah.
Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang binatang yang diburu. Arca ini ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Arca Batu juga ditemukan di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

5.        Zaman Logam
·         Nekara
Di Indonesia, Nekara hanya dipergunakan pada wakttu upacara saja, antara lain ditabuh untuk memanggil arwah nenek moyang, sebagai gendering perang, dan sebagai alat pemanggil hujan. Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain Pulau Sumatera, pulau jawa, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti, Pulau Kei, dan Pulau Selayar.
Di Pulau Akor ditemukan Nekara yang berukuran kecil yang disebut Moko. Moko berfungsi sebagai benda pusaka, juga sebagai emas kawin. Diantara Nekara Nekara yang ditemukan di Indonesia biasanya beraneka ragam sehingga melalui hiasan hiasan tersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan kebudayaan yang ada pada masyakarat masa itu.
·         Kapak Corong
Kapak Corong disebut juga kapak sepatu, karena seolah olah kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki. Pada dasarnya bentuk kapak corong sangat beragam jenisnya, salah satunya ada yang panjang satu sisinya yang disebut dengan candrosa yang bentuknya sangat indah dan dilengkapi dengan hiasan.
Kalau dilihat dari bentuknya, candrosa tidak berfungsi sebagai alat pertanian atau pertukangan, tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini dikarenakan bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan. Daerah penyebaran kapak corong di Indonesia antara lain Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Pulau Selayar, dan Irian dekat Danau Sentani
·         Arca Perunggu
Arca perunggu atau patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk yang beraneka ragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil kecil, dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Fungsi dari cincin ini adalah sebagai alat untuk menggantungkan arca, sehingga tidak mustahil untuk menggantungkan arca perunggu yang kecil sebagai liontin atau bandul kalung.
·         Bejana Perunggu
Bejana Perunggu bentuknya mirip gitar spanyol, tetapi tanpa tangkai. Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura. Bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang serupa dan sangat indah berupa gambar gambar geometri dan pilin pilin yang mirip huruf J.
Sampai sekarang fungsi dari Bejana perunggu tidak diketahui secara pasti, karena penemuan bejana yang terbatas sehungga mempersulit penyelidikan tenbtang fungsinya bagi masyaraat Pra Sejarah.
·         Perhiasan perunggu
Perhiasan perunggu pada zaman logam jenisnya beraneka ragam, diantaranya adalah kalung, gelang tangan, gelang kaki, cincin, serta bandul kalung.
·         Manik Manik
Manik manik pada zaman logam sangat banyak penggunaannya, salah satunya adalah untuk bekal kubur.
                                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Batman Begins - Help Select